Salah satu cara terbaik bagi sebuah bisnis untuk melayani pelanggan dengan cara yang lebih baik adalah merancang supply chain management yang efektif sebagai prioritas strategis. Apa itu supply chain management?
Secara umum supply chain management (manajemen rantai pasokan) adalah aktivitas mengawasi semua proses integrasi pemasok agar berkerja secara efisien dalam memindahkan produk mulai dari pembuatan hingga sampai ke tangan pelanggan, dengan mempertimbangkan pasokan dan permintaan.
Pada artikel ini kita akan membahas secara lengkap apa itu supply chain management dan apa saja yang termasuk di dalamnya.
Apa Itu Supply Chain?
Supply chain (rantai pasokan) mencakup semua aktivitas, orang, organisasi, informasi, dan sumber daya yang diperlukan untuk memindahkan produk dari titik awal kepada pelanggan. Misalnya dalam hal barang konsumsi, hal ini mencakup bahan mentah, produksi, pengemasan, pengiriman, pergudangan, dan ritel.
Sebenarnya tujuan akhirnya sangat sederhana, yakni memenuhi permintaan pelanggan, namum prosesnya sangat rumit dan melibatkan banyak pihak.
Proses supply chain jika dilakukan dengan baik maka dapat menambah nilai bagi semua industri, itulah sebabnya manajemen rantai pasokan harus menjadi komponen penting dalam strategi bisnis.
Apa Itu Supply Chain Management?
Manajemen rantai pasokan adalah proses mengintegrasikan manajemen penawaran dan permintaan, tidak hanya di dalam organisasi tetapi juga di semua saluran aspek rantai pasokan sehingga semua dapat bekerja sama dengan cara efektif dan efisien.
Komponen Supply Chain Management
Ada lima komponen dasar dalam supply chain management:
1. Planning.
Untuk memenuhi permintaan pelanggan, supply chain manager harus merencanakan hal-hal yang meliputi perkiraan permintaan, merancang rantai pasokan, dan menentukan bagaimana perusahaan akan mengukur apakah rantai pasokan sudah sesuai dengan yang diharapkan dalam hal efisiensi, memberikan nilai bagi pelanggan, dan membantu mencapai tujuan perusahaan.
2. Sourcing.
Memilih pemasok yang akan menyediakan barang, bahan mentah, atau jasa untuk menciptakan sebuah produk merupakan komponen penting dari rantai pasokan. Hal ini tidak hanya mencakup pembuatan kontrak untuk vendor, tetapi juga mengelola dan memantau hubungan yang sudah ada. Sebagai bagian dari sumber strategis, supply chain manager harus mengawasi proses pemesanan, penerimaan, pengelolaan inventaris, dan otorisasi pembayaran faktur untuk semua vendor.
3. Making.
Supply chain manager juga perlu membantu mengoordinasikan semua langkah yang terlibat dalam proses menciptakan sebuah produk. Termasuk meninjau dan menerima bahan baku, membuat produk, pengujian kualitas, dan pengemasan. Secara umum perusahaan akan mengevaluasi kualitas hasil produksi dan produktivitas karyawan untuk memastikan standar keseluruhan sudah sesuai dan dilaksanakan dengan baik.
4. Delivering.
Memastikan produk diterima oleh pelanggan melalui layanan logistik merupakan hal yang penting untuk kesuksesan rantai pasokan. Seperti mengoordinasikan pesanan, menjadwalkan pengiriman, mengirim, membuat faktur, dan menerima pembayaran.
Kebanyakan perusahaan mengalihdayakan proses pengiriman ke pihak ketiga yakni perusahaan penyedia layanan logistik yang sudah berpengalaman. Seperti SCN Logistics Group yang menyediakan layanan logistik terintegrasi dan mampu memberikan layanan logistik yang lebih efisien.
5. Returning.
Supply chain manager juga perlu mengembangkan jaringan untuk mendukung pengembalian produk. Dalam beberapa kasus hal ini termasuk dalam membuang atau memproduksi kembali produk yang cacat. Namun dalam kasus lain hanya berupa pengembalian produk oleh pelanggan.
Manfaat Supply Chain Management Bagi Perusahaan
Supply chain management yang efektif memberikan tiga manfaat utama bagi sebuah perusahaan. Berikut ini beberapa manfaat yang akan diperoleh:
1. Menurunkan Biaya.
Dengan mengintegrasikan pemasok menggunakan teknologi, perusahaan dapat menurunkan biaya operasi dengan merespons kebutuhan pelanggan secara lebih dinamis. Mengelola persediaan berdasarkan permintaan membuat organisasi tidak memproduksi secara berlebihan, tidak hanya mengurangi biaya tenaga kerja dan bahan mentah, tetapi juga mengurangi biaya manajemen persediaan dan biaya transportasi.
2. Meningkatkan Pendapatan.
Ketika perusahaan menggunakan teknologi untuk merespon permintaan pelanggan, kemungkinan besar stok produk akan tetap tersedia untuk dibeli. Dalam proses manufaktur yang lebih ramping, tenaga kerja dan bahan baku dapat digunakan untuk mengembangkan produk baru untuk ditawarkan kepada pelanggan. Di luar bidang pembuatan produk, bagian ini mungkin berarti menawarkan layanan tambahan kepada pelanggan.
3. Pemanfaatan Aset Lebih Maksimal.
Dengan manajemen rantai pasokan yang baik, perusahaan dapat menggunakan aset seperti peralatan produksi atau transportasi secara efektif. Daripada mengurangi nilai pada peralatan manufaktur untuk hal yang tidak perlu, perusahaan dapat memproduksi produk sesuai kebutuhan.
Supply chain management memungkinkan sebuah perusahaan mengontrol stok produk, mengurangi masalah kualitas, menyampaikan produk lebih cepat kepada pelangggan dan mengontrol pengembalian produk dengan baik, sehingga mampu meningkatkan nilai produk dan layanan perusahaan di mata pelanggan.
Apa Perbedaan Supply Chain Management Dengan Logistik?
Ketika kita berbicara tentang logistik dan supply chain management, kedua hal tersebut memang “serupa tapi tak sama”.
Logistik mengacu pada pergerakan dan penyimpanan produk di dalam dan di luar perusahaan. Sedangkan supply chain management adalah serangkaian kegiatan yang saling berkaitan dengan pembuatan dan pergerakan produk dari bahan mentah, produk jadi hingga sampai ke tangan pelanggan.
Silahkan baca pembahasan lengkap tentang logistik pada artikel Apa Itu Logistik dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Kunjungi halaman Facebook, Instagram, Linkedin dan Youtube SCN Logistics Group untuk mendapatkan informasi seputar logistik dan layanan logistik.
Add a Comment
You must be logged in to post a comment